Total Pageviews

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Dinasti Politik Tak Haram, Namun Membahayakan

Sunday, May 27, 2012



JAKARTA â€" Beberapa partai politik ditengarai akan menggunakan dinasti politik dalam pemilihan Presiden 2014 mendatang. Pengamat politik Abdul Gafur Sangadji mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang haram.

 

“Dinasti politik bukan suatu yang haram, tapi harus pada tempatnya,” kata Gafur saat berbincang dengan Okezone, Senin (28/5/2012).

 

Direktur Eksekutif Change Institute ini mengatakan dinasti politik memiliki fenomena yang membahayakan. Dinasti politik menimbulkan praktek kekuasaan yang berujung pada disandarkan oleh uang. Kekuasan menjadi barang yang mahal, hal tersebut kemudian memicu praktek korupsi.

 

“Praktek dinasti politik, di negara maju seperti Amerika ada, jadi sebenarnya fenomena yang terjadi didemokrasi mapan harus ada rasionalisasinya. Namun yang terjadi sekarang ini, dinasti politik itu seperti dipaksakan, contoh Megawati memaksakan Puan,” terangnya.

 

Pemimpin nasional lahir secapat itu. Tidak bisa anak kemaren sore, tiba-tiba diusung oleh partai, dengan nama besar kakeknya dan ibunya,” ungkapnya.

 

Kedua soal Ani Yudhoyono, lanjut Gafur, kalau SBY konsisten pernyataan awal tidak paksakan anak dan istrinya untuk mencalonkan diri sebagai presiden 2014,,hal ini membuka keran politik kepada anak bangsa yang punya kemampuan. Namun Ani Yudhoyono digadang-gadang lagi, seolah-olah ada rencana untuk Ani diorbitkan.

 

“Memang kekuasan ini punya mereka saja? kan tidak. Seluruh rakyat diberikan kesempatan yang sama. Ini yang kemudian melahirkan oligarki kekuasaan,” tukasnya.


(ydh)




Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin Wordpress | Android Forums | Wordpress Tutorials

Sindikasi news.okezone.com

Dinasti Politik Tak Haram, Namun Membahayakan