Total Pageviews

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

5 Film Horor masa lalu terseram

Wednesday, May 30, 2012


5 Film Horor Indonesia Terseram Jaman Dulu


 


 1. Pengabdi Setan


 


Pengabdi
Setan (Internasional: Satan’s Slave) adalah sebuah film horor tahun
1980 dari Indonesia yang disutradarai oleh Sisworo Gautama Putra. Film
ini sangat terkenal pada masanya bahkan sampai di dunia internasional,
dirilis dalam berbagai format seperti VHS dan kemudian DVD di berbagai
negara seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang.


Bercerita
tentang Sebuah keluarga kaya yang jauh dari agama mendapat musibah
ketika sang Ibu wafat. Sang Ibu meninggalkan seorang ayah bernama
Hendarto yang hanya peduli kehidupan bisnis, serta satu putra yang
pendiam bernama Tomi dan putri bernama Rita yang kecanduan pesta,
bersama mereka ada satu pembantu bernama Pak Karto (HIM Damsyik) yang
taat agama dan sudah sakit-sakitan. Pada malam pertama setelah kematian
sang Ibu, Tomi menjumpai Ibunya kendati tidak berbincang. Keesokan
harinya, dari saran temannya Tomi menyambangi seorang peramal yang
berkata bahwa seluruh keluarganya terancam bahaya yang sangat besar dan
akan menewaskan mereka semua. Lalu sang peramal menyarankannya untuk
memperkuat diri dengan


ilmu hitam.


 


2. Malam Satu Suro


 


Malam
Satu Suro adalah film horor Indonesia tahun 1988 yang disutradarai
oleh Sisworo Gautama Putra dan dibintangi olehSuzanna dan Fendy
Pradana. Film ini dikenal dengan alur ceritanya yang unik karena tidak
mengetengahkan sang hantu sundel bolong sebagai tokoh antagonis seperti
umumnya di perfilman nusantara kala itu, namun sebagai tokoh utama /
protagonis. Film ini didistribusikan oleh Soraya Intercine Films.


Di
awal film, di tengah sebuah hutan, arwah seorang wanita yang
gentayangan berwujud sundel bolong dibangkitkan dari kuburannya oleh Ki
Rengga, seorang dukun Jawa sakti untuk dijadikan anak angkatnya. Dukun
Jawa itu berkata: “Suketi, manuta nduk, kowé arep takdadikké anak
angkatku.” (“Suketi, menurutlah nak, engkau akan kujadikan anak
angkatku”). Dia kemudian menancapkan paku keramat ke kepala Suketi
(Suzanna), arwah penasaran tersebut, merapal mantera kuna berbahasa Jawa
dan sundel bolong itu pun menjadi manusia kembali. Suatu hari dua
orang pemuda dari Jakarta sedang berburu kelinci di hutan tersebut.
Bardo Ardiyanto (Fendi Pradana), sang pemburu tersebut, bersama
temannya Hari, nyaris membunuh buruannya, namun dihalangi oleh seorang
wanita cantik, dia pun penasaran akan wanita tersebut dan akhirnya
bertemu dengan Suketi. Bardo dan Suketi langsung saling jatuh cinta dan
Bardo berniat melamar Suketi. Awalnya lamarannya ditolak oleh Ki
Rengga, ayah angkat Suketi, namun akhirnya disetujui setelah permohonan
Bardo yang tulus dan dorongan Suketi ke orang tua angkatnya. Bardo
mengikuti syarat Ki Rengga, bahwa pernikahan harus diadakan pada “Malam
satu Suro” (Tanggal 1 Sura, tahun baru dalam penanggalan Jawa) di
tengah Alas Roban (“Hutan Roban”) tanpa dihadiri siapa pun kecuali sang
dukun Jawa dan pasangan pengantin tersebut dalam sebuah adegan ritual
mistik Jawa kuno yang diiringi tari-tarian peri.


Beberapa
tahun kemudian Suketi dan Bardo hidup berkeluarga dengan bahagia di
Jakarta dengan kedua anak mereka, Rio dan Preti. Keluarga mereka juga
menjadi kaya raya karena konon bila menikahi Sundel bolong maka
seseorang akan menjadi kaya raya. Suatu hari Joni, seorang pengusaha
licik menawarkan perjanjian bisnis di kantor Bardo, namun ditolak karena
taktiknya yang kotor. Joni menyimpan dendam dan berniat menjatuhkan
Bardo. Joni datang ke Mak Talo, seorang dukun lain, dan mengetahui bahwa
istri bardo dulunya adalah Sundel Bolong. Mak Talo dan Joni mendatangi
rumah Bardo dan mencabut paku yang menancap di kepala Suketi, sehingga
Suketi berubah menjadi Sundel Bolong kembali. Malamnya Bardo yang
kebingungan menemui mertuanya di Alas Roban dan mengetahui latar
belakang Suketi yang sesungguhnya. Suketi dulunya adalah seorang wanita
muda yang mati bunuh diri setelah diperkosa dan hamil, arwahnya tidak
beristirahat dengan tenang dan menjelma menjadi hantu Sundel Bolong yang
penuh dendam. Setelah membalas dendam, dia kemudian dibangkitkan
kembali oleh Ki Rengga untuk menjadi anak angkatnya.


 


3.Lukisan Berlumur Darah




Dua
penjahat merampok rumah Diarsi (Yurike Prastica). Suaminya dibunuh.
Pembantunya, Yunan (Piet Pagau) terluka, tapi Diarsi berhasil membunuh
dua perampok itu dan entah kenapa tak lapor polisi dan memilih
menguburkan mayatnya diam-diam di bawah pohon beringin depan rumah dan
kamar mandinya. Agus (Dharma Harun), guru SMA dan istrinya, Hanna (Tiara
Jaquelina) membeli rumah tua terbengkalai yang agaknya ditinggalkan
pemiliknya dari seorang makelar. Malam hari beringin di depan rumah itu
tercerabut dan tampak tulang belulang manusia. Polisi mencari pemilik
rumah sebelumnya yang tak diketahui tempat tinggalnya lagi. Hanna jatuh
cinta pada lukisan wanita yang rusak pada saat peristiwa perampokan,
dan memperbaikinya. Hanna jadi sering mimpi seperti melihat peristiwa
yang terjadi di rumah itu. Agus juga sering diganggu mimpi tapi
kemudian hilang berkat dia bersembahyang sesuai petunjuk ulama. Hanna
yang tak bersembahyang sering kerasukan roh Diarsi, yang dalam mimpi
Hanna ketahuan dibunuh oleh Yunan. Tampaknya Yunan dan Diarsi lalu
berumahtangga. Roh Diarsi ini ingin membalas dendam. Maka sekali waktu
Hanna tanpa sadar membunuh murid Agus. Luka di dada murid itu membuat
Agus kaget, karena tepat seperti dalam mimpinya.


 


4. Dendam Jumat Kliwon


 


Sepasang
suami-istri (Arthur Tobing, Joice Erna) dibunuh perampok yang menjarah
rumah mereka. Suami-istri tadi jadi hantu yang mengganggu para
perampok dan keluarganya. Mula-mula ayah dan mertua perampok dibunuh.
Lalu para perampok yang merupakan anak dan menantu ayah yang terbunuh
tadi. Semua peristiwa selalu di malam Jumat Kliwon. Dengan bantuan
Brata (Syamsuri Kaempuan), seorang pandai, kedua muridnya dan petunjuk
gurunya (BZ Kadaryono), teror ini bisa diatasi.


 


5. Sundel Bolong


  


Sundel
Bolong adalah film horor dewasa tahun 1981 dari Indonesia yang
disutradarai oleh maestro film Sisworo Gautama Putra dan diperankan oleh
Suzanna dan Barry Prima. Film ini adalah film pertama yang diangkat
berdasarkan mitos / legenda rakyat sundel bolongdan dianggap sebagai
film yang telah memopulerkan mitos tersebut. Dengan semboyan film
“Cantik… menggairahkan… tak kenal ampun!”, film ini didistribusikan oleh
Rapi Films.


Film
horor ini adalah film bertemakan sundel bolong yang pertama dalam
serial film sundel bolong yang disutradarai Sisworo Gautama Putra yang
sebelumnya telah dikenal luas kepiawaiannya dengan filmnya Primitif
(1978) dan Pengabdi Setan (1980) yang terkenal secara internasional.


Bercerita
tentang Alisa (Suzanna) adalah seorang mantan pekerja seks di bawah
seorang “Mami” (germo). Hidupnya berubah total setelah dinikahi oleh
Hendarto (Barry Prima). Suatu hari seorang pengusaha butik bernama Rudi
mengajak Alisa bekerja di toko butiknya. Alisa diminta memperagakan
pakaian-pakaian yang ada di butik Rudi. Melihat kecantikan Alisa, Rudi
tergoda, namun Alisa menolak dengan halus. Kejadian itu membuat Rudi
marah dan merancanakan niat jahat. Alisa diculik oleh orang suruhan Rudi
kemudian dibawa ke sebuah bangunan tua dan akhirnya diperkosa. Dengan
perasaan hancur Alisa dapat kembali ke rumahnya. Setiap hari Alisa
merenungi nasibnya. Bi Ijah pun maklum atas apa yang dialami Alisa.
Alisa meminta pendapat dokter mengenai tindakan yang harus dijalaninya.
Dokter memberikan saran baik buruknya mengenai dilakukannya pengguguran
kandungan. Alisa mendapat kabar dari suaminya yan akan pulang. Alisa
bingung menghadapi masalahnya. Alisa merasa berdosa dan karena putus asa
akhirnya Alisa bunuh diri di kamar mandi.


Sejak
itu arwah Alisa gentayangan dalam wujud sundel bolong dan ingin
membalas dendam kepada orang-orang yang telah merusak kehidupannya. Satu
persatu orang suruhan Rudi yang merusak kehidupan Alisa menemui
ajalnya dengan keji namun misterius.
Sundel
Bolong adalah film horor dewasa tahun 1981 dari Indonesia yang
disutradarai oleh maestro film Sisworo Gautama Putra dan diperankan oleh
Suzanna dan Barry Prima. Film ini adalah film pertama yang diangkat
berdasarkan mitos / legenda rakyat sundel bolongdan dianggap sebagai
film yang telah memopulerkan mitos tersebut. Dengan semboyan film
“Cantik… menggairahkan… tak kenal ampun!”, film ini didistribusikan oleh
Rapi Films.


Film
horor ini adalah film bertemakan sundel bolong yang pertama dalam
serial film sundel bolong yang disutradarai Sisworo Gautama Putra yang
sebelumnya telah dikenal luas kepiawaiannya dengan filmnya Primitif
(1978) dan Pengabdi Setan (1980) yang terkenal secara internasional.


Bercerita
tentang Alisa (Suzanna) adalah seorang mantan pekerja seks di bawah
seorang “Mami” (germo). Hidupnya berubah total setelah dinikahi oleh
Hendarto (Barry Prima). Suatu hari seorang pengusaha butik bernama Rudi
mengajak Alisa bekerja di toko butiknya. Alisa diminta memperagakan
pakaian-pakaian yang ada di butik Rudi. Melihat kecantikan Alisa, Rudi
tergoda, namun Alisa menolak dengan halus. Kejadian itu membuat Rudi
marah dan merancanakan niat jahat. Alisa diculik oleh orang suruhan Rudi
kemudian dibawa ke sebuah bangunan tua dan akhirnya diperkosa. Dengan
perasaan hancur Alisa dapat kembali ke rumahnya. Setiap hari Alisa
merenungi nasibnya. Bi Ijah pun maklum atas apa yang dialami Alisa.
Alisa meminta pendapat dokter mengenai tindakan yang harus dijalaninya.
Dokter memberikan saran baik buruknya mengenai dilakukannya pengguguran
kandungan. Alisa mendapat kabar dari suaminya yan akan pulang. Alisa
bingung menghadapi masalahnya. Alisa merasa berdosa dan karena putus asa
akhirnya Alisa bunuh diri di kamar mandi.


Sejak
itu arwah Alisa gentayangan dalam wujud sundel bolong dan ingin
membalas dendam kepada orang-orang yang telah merusak kehidupannya. Satu
persatu orang suruhan Rudi yang merusak kehidupan Alisa menemui
ajalnya dengan keji namun misterius.





In My Mystery

5 Film Horor masa lalu terseram