JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka, menilai pemerintah lamban memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terjebak dalam konflik bersenjata di Suriah.
BNP2TKI, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas keamanan para TKI, baru memulangkan 193 TKI hingga akhir Mei lalu. Sementara, data Kemenlu menyebut telah memulangkan 234 WNI, termasuk mahasiswa, hingga Juni.
âEvakuasi yang dilakukan Pemerintah RI terkesan lamban, terutama apabila dibandingkan dengan Pemerintah Filipina yang telah melakukan pemulangan 1.300 buruh migrannya dari Suriah,â ungkap Rieke dalam keterangan tertulis kepada Okezone, Minggu (10/6/2012).
Politikus PDIP itu mendesak pemerintah instansi, seperti Kemenlu, Kemenakertrans, dan BNP2TKI, meningkatkan koordinasi untuk memercepat pemulangan para Pahlawan Devisa dari Suriah.
âPendataan yang akurat harus segera dilakukan agar perlindungan terhadap TKI bisa dilakukan secara bertanggung jawab. Segera melansir data yang sesungguhnya dari TKI di Suriah, termasuk PJTKI yang mengirimkan dan daerah asal para TKI tersebut,â bebernya.
Pemerintah juga diminta melakukan metode jemput bola untuk mengevakuasi, bukan menunggu para TKI meminta pertolongan. Terutama yang berada di zona bahaya, menjamin kepulangan tanpa memungut biaya dari TKI sampai kembali ke daerah asal sampai selamat diterima oleh keluarga masing-masing.
âBerikan informasi kepada pihak keluarga tentang kondisi para TKI. Pastikan hak-hak normatif mereka, seperti gaji, diterima para TKI sebelum dievakuasi,â sambungnya.
Berdasarkan data Pusat Penelitian dan Pengembangan Informasi BNP2TKI total TKI di Suriah mencapai 11.760 orang. Mayoritas atau sebanyak 11.559 orang, menjadi pekerja rumah tangga. Sementara 201 lainnya bekerja di perusahaan berbadan hukum.
(ton)
Sindikasi news.okezone.com
Suriah Membara, Pemerintah RI Harus Jemput Bola