Total Pageviews

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Hatta Rajasa: Indonesia Butuh 15 Ribu Insinyur

Friday, May 18, 2012



PONTIANAK - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Radjasa, mengatakan, saat ini Indonesia kekurangan 15 ribu insinyur dan sarjana pertanian. Dia pun mengajak generasi muda agar bergelut di bidang wiraswasta, karena pada 2020 nanti, diprediksi dunia usaha akan menjadi primadona.

 

“Saya yakin, dengan berwiraswasta, maka Indonesia akan menjadi negara maju dan menjadi salah satu negara maju dengan dibantu para insinyur yang meski saat ini kurang, namun kita bisa menghasilkan 15 ribu insinyur di 2020 dengan karya mereka di dunia wiraswasta,” ungkap Hatta di sela-sela membuka Tanwir I Pemuda Muhammadiyah, di Pontianak, Jumat (18/5/2012).

 

Menurutnya, ketersediaan insinyur di Tanah Air masih rendah meskipun lulusan dari berbagai perguruan tinggi bisa memproduksi 200 ribu insinyur per tahun. Namun, dia yakin banyak pemuda Indonesia saat ini yang lebih tertarik memilih usaha dibandingkan dengan pekerjaan lainnya.

 

Ketua Umum PAN itu mengatakan, generasi muda memang harus mendapat ruang untuk berkiprah, minimal menunjukkan jati dirinya melalui dunia usaha. Terlebih, saat ini, pemerintah memerlukan setidaknya 4 juta pelaku wirausaha mandiri untuk bisa memanfaatkan peningkatan investasi yang masuk saat ini dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

 

“Saya menginginkan pemuda-pemuda di desa atau di daerah jangan menganggur. Kita bisa melakukan sesuatu, misalnya mereka dilatih membuka bengkel atau berbisnis yang sederhana dan bisa meningkat ke usaha yang mapan," katanya.

 

Selain itu, besan Presiden SBY ini juga menyinggung soal bea keluar (BK) sebesar 20 persen terhadap ekspor tambang mentah, sejalan dengan strategi pemerintah untuk menjaga agar tidak terjadi eksploitasi maupun produksi yang berlebihan.

 

“Pemberlakukan bea keluar tersebut juga untuk memberikan rasa keadilan agar dana yang diterima dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui dapat pemerintah salurkan guna pengembangan sumber daya manusia serta pengembangan ekonomi masyarakat berbasis kepada sumber daya alam yang dapat diperbaharui.  Misalnya  perikanan dan pertanian,” paparnya.

 

Hatta menambahkan, saat ini, masih banyak terjadi kecurangan baik dalam pembayaran royalti maupun laporan terhadap volume produksi. Sehingga dengan adanya kebijakan bea keluar tersebut tidak hanya sekadar bea keluar.

 

“Melainkan juga sebagai kontrol terhadap volume produksi yang diekspor. Dengan demikian, pihaknya dapat menjaga kelestarian alam apakah terjadi ekploitasi atau produksi yang berlebihan,” pungkasnya.


(ful)




Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin Wordpress | Android Forums | Wordpress Tutorials

Sindikasi news.okezone.com

Hatta Rajasa: Indonesia Butuh 15 Ribu Insinyur