TERNATE - Warga di Jalan Batu Angus, Kota Ternate, Maluku Utara, memprotes penembakan gas air mata yang dilakukan polisi terhadap mahasiswa. Pasalnya, warga yang tidak bersalah ikut menjadi korban.
Seorang warga saat ditemui di Masjid Attaqwa, Kelurahan Akehuda, sebelum salat Jumat, mengatakan asap gas air mata terbawa angin dan masuk ke permukiman warga.
Akibatnya banyak warga tak terkecuali anak-anak mengalami iritasi dan perih mata.
“Kami minta polisi hentikan tembakan gas air mata. Banyak warga yang jadi korban,†ungkap pria tersebut.
Bahkan karena kesal, warga akhirmua membantu mahasiswa melempari polisi dengan batu.
Bentrokan antara ribuan mahasiswa se-Kota Ternate dengan ratusan polisi terjadi di jalan di depan Bandara Sultan Babullah sekira pukul 11.00 WIT. Polisi berusaha mengahalau mahasiswa yang memblokir jalan satu-satunya akses dari dan menuju bandara itu. Akibat pemblokiran itu, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Babullah lumpuh total.
Ini bukan kali pertama terjadi, saat bentrok pada Rabu 28 Maret lalu, polisi juga menembaki mahasiswa yang lari ke permukiman penduduk dengan gas air mata. Akibatnya delapan balita harus dirawat di RSU Chasan Bisorie karena iritasi.
Saat itu mahasiswa sempat menduduki landasan pacu Bandara Sultan Babullah. Dua pesawat Wings Air batal mendarat. Satu di antaranya kembali ke Manado.
(Samsudin Sidik/Sindo TV/ton)
Sindikasi news.okezone.com
Warga: Hentikan Tembakan Gas Air Mata!