CIREBON- Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengatakan pengeboman di Kompleks Sapta Marga III, Jalan Tamtama Barat IX, Ngresep, Kecamatan Banyumanik, Semarang sebagai bentuk pengalihan isu korupsi yang tengah ditangani oleh KPK
"Saya dengar itu rekayasa mengalihkan isu KPK dan Tipikor itu," ujar Said usai mengisi ceramah dihadapan para peserta seminar internasional di Apita Green Hotel, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (17/3/2012).
Tak hanya untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari isu kasus-kasus korupsi, kata Said, bom itu diduga juga untuk mengalihkan isu kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan pemerintah 1 April mendatang.
"Memang kenaikan BBM dimanfaatkan untuk menggoyang pemerintah, memang ada yang menargetkan Presiden SBY 2012 ini turun. Kalau BBM ini aman, 2014 aman," katanya.
Kata Said, bila benar tujuan pelaku dalam rangka pengalihan isu, dia sungguh menyayangkan. "Saya tidak yakin mereka melakukan kekerasan karena tujuan gombal begitu, kalau benar keji sekali," tuturnya.
Seperti diketahui, ledakan terjadi di Yayasan Baitussyukur setelah seorang buruh mengutak-atik pipa paralon pada Kamis, 15 Maret 2012 sekira pukul 10.30 WIB.
Pipa dilengkapi dengan kabel putih itu ditemukan Iman Kosasih di tempat sampah kemudian diserahkan kepada para buruh yang sedang membangun musala di Yayasan Baitussyukur. Iman diduga menyerahkan pipa itu karena masih terkait dengan material bangunan.
Terkait pelaku yang meletakan bom itu sendiri, mantan aktivis Jamaah Islamiyah Nasir Abas belum bisa memastikan apakah bom tersebut ulah para teroris. "Saya juga masih penasaran, belum ada bukti-bukti, kita tunggu pemeriksaan dari polisi saja dulu," katanya kepada okezone usai mengisi materi seminar di hadapan pengurus cabang NU.
(ugo)
Sindikasi news.okezone.com
Bom Semarang Alihkan Isu Kenaikan BBM dan Korupsi